“ Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada
kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan “. (QS Al-Insyiroh
94: 5-6).
Banyak orang yang optimistis memandang masa depan;
ia yakin segala keinginannya akan terwujud. Namun, ketika mendapatkan hambatan,
ujian, dan cobaan, ia tak sanggup lagi meneruskan perjuangan untuk menggapai
cita-citanya itu.
Tak berhenti di situ, ia membuat kesimpulan:
bahwa itu bukan jodohku, ini bukan jalanku, aku tidak cocok di sini, tidak
pantas menjadi itu, dan masih banyak lagi alasan lain yang membuat seseorang
menjadi kehilangan semangat. Ia menjadi patah arang, stress atau bahkan
frustrasi.
Sungguh kasihan orang seperti ini! Padahal, Allah
menjanjikan 'nikmat' lain: bahwa setelah kesulitan itu pasti akan datang
kemudahan. Ia tidak dapat menikmati karunia Allah yang telah diberikan kepada
setiap hambanya termasuk potensi yang dimilikinya. Lalu bagaimanakah solusinya?
Sebenarnya banyak ayat Al-Qur’an yang menegaskan
agar kita sebagai “Manusia” janganlah berputus asa. Begitu pula hadis-hadis
yang dikemukakan Rasulullah SAW. Salah satu ayat yang berkaitan dengan itu
adalah surat Al-Insyiroh ayat 5 dan 6 yang berbunyi, “Maka, sesungguhnya beserta
kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada
kemudahan”..
Pada ayat-ayat tersebut terdapat kata inna
atau 'sesungguhnya', kata yang biasa digunakan untuk memperkuat dan menegaskan
terhadap lafal dalam bahasa Arab, tak terkecuali dengan ayat-ayat di atas.
Terlebih lagi ayat tersebut dinyatakan dua kali. Subhanallah !
Tak perlu dijelaskan arti sebuah kesulitan atau
kegagalan, tapi dua ayat itu cukup untuk memotivasi kepada kita agar selalu
tetap sabar dan semangat dalam menghadapi setiap masalah.
Saya tidak ingin sok menasehati, tapi saya ingin
berbagi bahwasanya saya pernah mengalami banyak masa-masa sulit yang membuat
saya mulai putus asa. Tapi, saya selalu percaya akan janji Allah, dibalik
kesulitan aka nada kemudahan…
Kita haruslah sadar bahwa sesungguhnya
pertolongan Allah itu dekat dan nyata.
Misalnya, mungkin tahun ini gagal masuk perguruan
tinggi impian, tapi siapa tahu justru kegagalan itulah yang menuntun kita ke
sukses lain yang lebih besar.
Meski masa depan itu samar, tidak ada yang tahu
kecuali Allah SWT dan hamba-hamba-Nya yang Ia kehendaki, tetapi kita dianjurkan
mempersiapkan segala hal untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Maka dari itu, selayaknyalah kita mengarahkan tujuan kita hanyalah kepada
Allah.
Segala sesuatunya bersabarlah dan ikhlaslah
karena Allah. Memang sabar dan ikhlas itu tidaklah mudah, tapi percayalah
dengan janji Allah, sebab janji Allah itu pasti…
Mari menyongsong masa depan yang lebih cerah yang
dinaungi dengan rahmat dan ridha Allah. Tetaplah ikhtiar dan teruslah
bermunajat kepada Nya dan Mari kita saling mendoakan !! :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar