.............................. welcome in mai blog _^ ..............................

Rabu, 07 September 2011

Sebuah Kisah ....

Cintanya tak seindah impian, membuatnya terluka perih. Air matanya telah mengering. Sebagai seorang istri, hatinya terpukul ketika mengetahui suaminya memiliki cinta pada perempuan yang lain. Meskipun suaminya menyadari kesalahan dan telah bertaubat serta meminta maaf namun rasa perih terluka, marah dan kecewa masih berkecamuk dihatinya. Itulah sebabnya rumah tangga yang dibina seperti api dalam sekam. Terlihat harmonis dari luar, tetapi di dalam berlangsung perang dingin.

"Setiap teringat penyelewengannya, hati saya bagai tersayat perih. Bila dia tersenyum, saya membayangkan senyuman itu dilontarkan untuk perempuan lain. Setiap dia membelai, saya terbayang suami saya membelai perempuan lain, Emosi saya tertahan dan setiap saat meledak." tuturnya ditengah rasa sakit hati yang terluka. Ditengah kegalauan, dirinya berkenan bershodaqoh ke Rumah Amalia, memohon kepada Allah  agar diberikan ketenangan hati. Allah menjawabnya, tiba-tiba dirinya merasa bersyukur bahwa cobaan untuk keluarganya datang dari sang suami sehingga bila dia memaafkan bukan hanya keluarga yang menjadi utuh tetapi dia juga mendapatkan pahala.

Dirinya teringat bagaimana Rasulullah yang begitu mulia, mau memaafkan kesalahan orang lain. Keikhlasannya untuk memaafkan dan menerima ketetapan Allah, tiada cobaan yang diberikanNya melainkan untuk kebaikan baginya dan keluarganya. Serta tidak ada cobaan yang diberikan oleh Allah yang tak akan sanggup dijalaninya. Akhirnya hubungan dirinya dan suaminya telah pulih kembali, sebagai seorang istri, dia bersyukur bahwa Allah telah memberikan petunjuk pada suaminya sehingga menyadari kesalahannya dan mau bertaubat.

"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebaikan serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh" (QS. An-Nur : 22).


*diangkat dari kisah nyata ,, semoga dapat memetik hikmah yang ada di dalamnya ... :))

Jumat, 02 September 2011

~ Berbagi,, Man Jadda Wa Jada *_*


“ Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan “. (QS Al-Insyiroh 94: 5-6).
Banyak orang yang optimistis memandang masa depan; ia yakin segala keinginannya akan terwujud. Namun, ketika mendapatkan hambatan, ujian, dan cobaan, ia tak sanggup lagi meneruskan perjuangan untuk menggapai cita-citanya itu.
Tak berhenti di situ, ia membuat kesimpulan: bahwa itu bukan jodohku, ini bukan jalanku, aku tidak cocok di sini, tidak pantas menjadi itu, dan masih banyak lagi alasan lain yang membuat seseorang menjadi kehilangan semangat. Ia menjadi patah arang, stress atau bahkan frustrasi.
Sungguh kasihan orang seperti ini! Padahal, Allah menjanjikan 'nikmat' lain: bahwa setelah kesulitan itu pasti akan datang kemudahan. Ia tidak dapat menikmati karunia Allah yang telah diberikan kepada setiap hambanya termasuk potensi yang dimilikinya. Lalu bagaimanakah solusinya?
Sebenarnya banyak ayat Al-Qur’an yang menegaskan agar kita sebagai “Manusia” janganlah berputus asa. Begitu pula hadis-hadis yang dikemukakan Rasulullah SAW. Salah satu ayat yang berkaitan dengan itu adalah surat Al-Insyiroh ayat 5 dan 6 yang berbunyi, “Maka, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan”..
Pada ayat-ayat tersebut terdapat kata inna atau 'sesungguhnya', kata yang biasa digunakan untuk memperkuat dan menegaskan terhadap lafal dalam bahasa Arab, tak terkecuali dengan ayat-ayat di atas. Terlebih lagi ayat tersebut dinyatakan dua kali. Subhanallah !
Tak perlu dijelaskan arti sebuah kesulitan atau kegagalan, tapi dua ayat itu cukup untuk memotivasi kepada kita agar selalu tetap sabar dan semangat dalam menghadapi setiap masalah.
Saya tidak ingin sok menasehati, tapi saya ingin berbagi bahwasanya saya pernah mengalami banyak masa-masa sulit yang membuat saya mulai putus asa. Tapi, saya selalu percaya akan janji Allah, dibalik kesulitan aka nada kemudahan…
Kita haruslah sadar bahwa sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat dan nyata.
Misalnya, mungkin tahun ini gagal masuk perguruan tinggi impian, tapi siapa tahu justru kegagalan itulah yang menuntun kita ke sukses lain yang lebih besar.
Meski masa depan itu samar, tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT dan hamba-hamba-Nya yang Ia kehendaki, tetapi kita dianjurkan mempersiapkan segala hal untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ada. Maka dari itu, selayaknyalah kita mengarahkan tujuan kita hanyalah kepada Allah.
Segala sesuatunya bersabarlah dan ikhlaslah karena Allah. Memang sabar dan ikhlas itu tidaklah mudah, tapi percayalah dengan janji Allah, sebab janji Allah itu pasti…
Mari menyongsong masa depan yang lebih cerah yang dinaungi dengan rahmat dan ridha Allah. Tetaplah ikhtiar dan teruslah bermunajat kepada Nya dan Mari kita saling mendoakan !! :))

















~ Aku ~



Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau,

Tak perlu sedu sedan itu..

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri..

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi...


by Chairil Anwar *_*

Kamis, 01 September 2011

Sing -- Maha Melihat

Seiring waktu berlalu
Tangis tawa dinafasku
Hitam putih dihidupku
Jalani takdirku

Tiada satu tersembunyi
Tiada satu yang terlupa
Segala apa yang terjadi
Engkaulah saksinya


Kau Yang Maha Mendengar
Kau Yang Maha Melihat
Kau Yang Maha Pemaaf
Pada-Mu hati bertobat

Kau Yang Maha Pengasih
Kau Yang Maha Penyayang
Kau Yang Maha Pelindung
Pada-Mu semua bergantung

Yang dicinta ‘kan pergi
Yang didamba ‘kan hilang
Hidup ‘kan terus berjalan
Meski penuh dengan tangisan

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa ku kembali
Hapus semua pedih

Andai mungkin aku bisa
Kembali tulus segalanya
Tapi hidup takkan bisa
Meski derai air mata


by Opick